SKRIPSI
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang
diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Buat sebagian
mahasiswa, skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa
yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi
buruk. Banyak juga yang berujar “lebih baik tidurrr dari pada bikin skripsi”. Yaiyalahhh...
Skripsi
adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan
gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara
jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
Ada
beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis
skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri,
tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa
harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif
semester tersebut minimal 2.50, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum
“berhak” untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk
mempersiapkan segalanya sejak awal.
Skripsi
tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen
pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan
penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan
terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus) tega
banget nie dosen sampek ndak meluluskan...
Skripsi
juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3
memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk
tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah
ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1,
skripsi adalah “belajar meneliti”.
Jadi,
skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu
disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat. sipp..
Banyak
mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya “ditujukan” untuk mahasiswa-mahasiswa
dengan kecerdasan di atas rata-rata. Menurut saya pribadi, penulisan skripsi
adalah kombinasi antara kemauan, kerja keras, dan relationships yang baik.
Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran
atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan. Seringkali terjadi
mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya
dari pada mahasiswa yang di atas rata-rata. Gue banget ini..
Masalah
yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor
ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk. Padahal, untuk tataran
mahasiswa S1, skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan
menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk
menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Karenanya, untuk
mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup. lhaa temen2 qu
kalo ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...