Kiat Memilih Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing (academic advisor)
adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. kayak
malaikat aja.. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas
mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada
dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens. Ada
pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan.
Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu
elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.
Tiap universitas/fakultas mempunyai
kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen
pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang
memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih “enak” kalau Anda bisa
memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.
Lalu, bagaimana memilih dosen
pembimbing yang benar-benar tepat?
Secara garis besar, dosen bisa
dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior
setidaknya bergelar master atau punya pengalaman dan jabatan tinggi di
fakultasnya, dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior
biasanya masih bergelar sarjana, dan masih gampang dijumpai di lingkungan
kampus.
Tentu saja, masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih
dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai
berikut:
* Proses bimbingan cukup sulit,
karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
* Anda akan kesulitan untuk bertemu
muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang
sangat padat.
Tapi, keuntungannya:
* Kualitas skripsi Anda, secara
umum, akan lebih memukau dari pada rekan Anda.
* Anda akan “tertolong” saat ujian
skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior)
akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
* Dalam beberapa kasus, bisa
dipastikan Anda akan mendapat nilai A.
Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen
pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen
Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum
terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada
mahasiswanya.
Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar
“sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih
senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar”
cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa
membantu/membela Anda.
Akan tetapi pada
kenyataannya tidak semuanya seperti itu, karena setiap manusia mempunyai
kepribadian masing-masing dan anda pasti lebih bisa menilai sediri seperti apa
dosen anda.
Jadi, hati-hati juga dalam memilih
dosen pembimbing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...