Format Skripsi
Biasanya, setiap
fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian
yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan
sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara
umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.
Pendahuluan. Bagian pertama ini
menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut
dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan
kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.
Pengkajian Teori & Peng
embangan Hipotesis. Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab
pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis.
Pastikan bahwabagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak
juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya
terasa kurang make sense dan nggak nyambung.
Metodologi Penelitian. Berisi
penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe
dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang
digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.
Hasil Penelitian. Bagian ini
memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara
statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya
hipotesis yang diajukan.
Penutup. Berisi ringkasan, simpulan,
diskusi, keterbatasan, dan saran. Hasil penelitian harus disarikan dan
didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus
menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis
yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran
untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada
penelitian ini.
Jangan lupa untuk melakukan
proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak
ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi.
Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang
kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing
Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau
keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).
Beberapa Kesalahan Pemula
Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik
awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan
mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan
fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar
belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.
Tujuan Riset & Tujuan
Periset. Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk
mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan
fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan
permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.
Bab I: Bagian Terpenting. Banyak
mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah
bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika
nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut
saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi,
tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab
berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)
Padding. Ini adalah fenomena yang
sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber
acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan
hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang
menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata
tidak ditemukan dalam daftar acuan.
Joint Hypotheses. Menurut pendekatan
saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan
metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa
fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji.
Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa
skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu
(atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.
Keterbatasan & Kemalasan.
Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan
riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi
(atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena
kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.
Kontribusi Riset. Ini penting
(terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai
dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas
dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari
penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan
seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada
kegagalan mendapatkan dana sponsor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...